Translate

Rabu, 17 Juli 2013

Resume MBC day 8, 16 Juli 2013

Pada MBC kali ini, kuorum yang harus kami penuhi adalah sebanyak 214 orang. Namun jumlah kami yang adatang ada 190 orang, ditambah dua orang yang datang terlambat. Oleh karena itu, pada MBC kali ini kami tidak bisa memenuhi kuorum. Kemudian kami melakukan absensi dan cekspek seperti biasa. Kemudian kami melakukan forum.
pertanyaan pertama dari seniro maupun senorita datang dari Seniro Roy. Dia menanyakan apa yang kami dapat dari persiapan serta eksekusi arak-arakan wisuda kemarin. Kemudian kami menjawab kebersamaan, keterampilan, profesionalitas, apresiasi, rasa bangga, kepercayaan antar satu angkatan, saling menghargai, bagi waktu dan bagi kerja. Kemudian Seniro Roy berpesan agar kami melanjutkan semangat kami tersebut.
Kemudian seniro Aditya menanyakan evaluasi secara umum persiapan maupun eksekusi arak-arakan dan performance wisuda yang telah kami lakukan. Adapun eval yang ada.
1.  Suara danlap pas barikade tidak kedengaran sampai ke belakan. Solusinya pemain gendering sebagai penjaga ritme harus kompak semua.
2.    Bingung bagaimana menghadapi para gundala-gundili yang dikerjai atau dengan kata lain bingung dalam bersikap seperti apa. Solusi. Barikade berfungsi sebagai pelindung gundala gundili. Oleh sebab itu apapun yang terjadi barikade harus menjaga mereka.
3.    Kerja pada saat persiapan kurang terstruktur. Solusinya setiap PJ harus memiliki anggota yang jelas serta timeline pengerjaan. Dengan adanya timeline ini, selain struktur yang jelas dalam pengerjaan, juga diperoleh keuntungan seperti mencegah hilang-hilangnya anggota.
4.    Prepare bagaimana seharusnya bertindak pada saat hujan. Perencanaan pada saat hujan sudah ada. Namun para gundala-gundili tidak setuju dengan pemakaian paying pada saat arak-arakan. Hari wisuda adalah harinya para gundala-gundili. Apapun yang mereka minta, lakukanlah.
5.    Masalah urutan. Solusi. Jadwal penampilan tidak dapat dipastikan, hal tersebut bergantung kepada wisudawan-wisudawati himpunan masing-masing.
Pembahasan wisudaan ditutup, dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya. Kemudian seniro renhat menanyakan tentang tugas pribadi kami. Kemudian seniro itu membukakan fakta bahwa kami masih belum maksimal dalam pengerjaan tugas kami tersebut. Untuk laporan dengan standar IEEE, yang sudah mengumpulkan masih 90%, sedangkan untuk tugas Isu Elektroteknik pengumpulannya masih 80%, untuk resume banyak yang terlambat bahkan asa yang belum buat web. Tugas buku angkatan tidak berbeda jauh dari hal terebut. Kemudian, kami diberikan kesempatan kedua. Laporan berformat IEEE dan isu elektroteknik harus dikumpulkan hari kamis bagi yang belum mengumpulkan. Review di blog dari MBC day 3 sd MBC day 7 harus selesai pada hari Sabtu. Buku angkatan harus selesai hari Senin. Seniro Agra berpesan bahwa hal ini harus sampai ke teman-teman kami yang tidak hadir,
Pembahasan selanjutnya, kewajiban kami dalam menyapa kakak tingkat, baik seniro senorita maupun bandito maharani. Kemudian kami ditanya kenapa bisa kami tidak menyapa. Alas an kami terburu-buru, seniro atau senorita sedang mengerjakan sesuatu, jadi  takut mengganggu, kemudian tidak pasti apakah itu seniro atau bandito, juga apakah itu senorita atau maharani, serta takut dianggap sok kenal karena menyapa. Solusi dari seniro Nauval Salim, kami harus tetap menyapa walaupun tetap ada keadaan, jangan ragu. Kemudian kami harus mengubah mindset kami kalo menyapa itu sok kenal. Kemudian, untuk hal bingung kalau itu adalah seniro atau bandito, diberikan solusi untuk menyebutkan salah satu, seniro atau bandito, yang penting menyapa.
Kemudian seniro reinhart menyanyakan kepada kami, kenapa mereka menyuruh kami menyapa. Jawaban dari kami, bisa mengenal seniro senorita maupun bandito maharani, tindak canggung ketika sudah masuk HME nanti, awal dari keluarga itu saling kenal, serta salah satu bentuk menghormati yang lebih tua adalah menyapa. Kemudian kami dengan seniro senorita menyepakati bahwa kami ingin mengenal massa hme, dan caranya dengan membuat sebuat buku angkatan yang berisikan nama, nim, poin-poin wawancara kami dengannya, serta tanda-tangannya. Kami menyepakati format buku ini dalam bentuk sidu 38 lembar. Deadline pengumpulannya, 20 seniro 10 senorita, 5 bandito/maharani dengan pertimbangan angkatan 2010 sedang sibuk kp. Kami dapat melakukan wawancara diwilayah ITB, dimanapun, termasuk sekre HME jika seniro/senorita serta bandito maharani memintanya. Buku lintas angkatan ini dikumpul pada hari sabtu. Kami diharapkan memotret wajah kakak tingkat yang diwawancarai agar tidak lupa kedepannya.
Selanjutnya, yang kami bahas adalah kesalahan terbesar kami selama proses persiapan wisuda yaitu adanya beberapa teman kami yang bermain seluncuran di rerumputan dekat basement labtek 8, sehingga ditegor oleh pihak yang berwenang. Banyak kerugian yang kami dapat akibat melakukan hal ini, yaitu merusak citra HME di masa kampus ITB, merusak sarana-prasarana, menjadi ‘aib’ angkatan untuk seterusnya, serta membahayakan diri sendiri. Semua dari kami salah, karena kami juga tidak mengingatkan satu sama lain. Namun ada satu hal yang kami peroleh dari masalah ini, yaitu pembelajaran untuk menjadi lebih dewasa. Satu-satunya konsekuensi dari perbuatan kami ini adalah sejarah angkatan kami yang tercoreng.

Pelajaran yang saya dapat hari ini adalah untuk tetap mempertahankan semangat dalam menjalani MBC day selanjutnya seperti semangat kami untuk mempersiapkan wisuda. Kemudian, kami harus bisa mengorganisir pembagian kerja kami, belajar menganalisis masalah kemudian mencari jalan keluarnya. Kami juga harus lebih dewasa dalam bertindak, harus lebih mengendalikan diri, yang berarti kami harus memikirkan dulu akibat dari perbuatan kami sebelum melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar