Pada MBC kali ini, kuorum yang
harus kami penuhi adalah sebanyak 214 orang. Namun jumlah kami yang adatang ada
190 orang, ditambah dua orang yang datang terlambat. Oleh karena itu, pada MBC
kali ini kami tidak bisa memenuhi kuorum. Kemudian kami melakukan absensi dan
cekspek seperti biasa. Kemudian kami melakukan forum.
pertanyaan pertama dari seniro
maupun senorita datang dari Seniro Roy. Dia menanyakan apa yang kami dapat dari
persiapan serta eksekusi arak-arakan wisuda kemarin. Kemudian kami menjawab
kebersamaan, keterampilan, profesionalitas, apresiasi, rasa bangga, kepercayaan
antar satu angkatan, saling menghargai, bagi waktu dan bagi kerja. Kemudian
Seniro Roy berpesan agar kami melanjutkan semangat kami tersebut.
Kemudian seniro Aditya
menanyakan evaluasi secara umum persiapan maupun eksekusi arak-arakan dan
performance wisuda yang telah kami lakukan. Adapun eval yang ada.
1. Suara danlap pas barikade tidak
kedengaran sampai ke belakan. Solusinya pemain gendering sebagai penjaga ritme
harus kompak semua.
2. Bingung bagaimana menghadapi
para gundala-gundili yang dikerjai atau dengan kata lain bingung dalam bersikap
seperti apa. Solusi. Barikade berfungsi sebagai pelindung gundala gundili. Oleh
sebab itu apapun yang terjadi barikade harus menjaga mereka.
3. Kerja pada saat persiapan kurang
terstruktur. Solusinya setiap PJ harus memiliki anggota yang jelas serta
timeline pengerjaan. Dengan adanya timeline ini, selain struktur yang jelas
dalam pengerjaan, juga diperoleh keuntungan seperti mencegah hilang-hilangnya
anggota.
4. Prepare bagaimana seharusnya bertindak
pada saat hujan. Perencanaan pada saat hujan sudah ada. Namun para
gundala-gundili tidak setuju dengan pemakaian paying pada saat arak-arakan. Hari
wisuda adalah harinya para gundala-gundili. Apapun yang mereka minta,
lakukanlah.
5. Masalah urutan. Solusi. Jadwal
penampilan tidak dapat dipastikan, hal tersebut bergantung kepada
wisudawan-wisudawati himpunan masing-masing.
Pembahasan wisudaan ditutup,
dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya. Kemudian seniro renhat menanyakan
tentang tugas pribadi kami. Kemudian seniro itu membukakan fakta bahwa kami
masih belum maksimal dalam pengerjaan tugas kami tersebut. Untuk laporan dengan
standar IEEE, yang sudah mengumpulkan masih 90%, sedangkan untuk tugas Isu
Elektroteknik pengumpulannya masih 80%, untuk resume banyak yang terlambat
bahkan asa yang belum buat web. Tugas buku angkatan tidak berbeda jauh dari hal
terebut. Kemudian, kami diberikan kesempatan kedua. Laporan berformat IEEE dan
isu elektroteknik harus dikumpulkan hari kamis bagi yang belum mengumpulkan.
Review di blog dari MBC day 3 sd MBC day 7 harus selesai pada hari Sabtu. Buku
angkatan harus selesai hari Senin. Seniro Agra berpesan bahwa hal ini harus
sampai ke teman-teman kami yang tidak hadir,
Pembahasan selanjutnya,
kewajiban kami dalam menyapa kakak tingkat, baik seniro senorita maupun bandito
maharani. Kemudian kami ditanya kenapa bisa kami tidak menyapa. Alas an kami
terburu-buru, seniro atau senorita sedang mengerjakan sesuatu, jadi takut mengganggu, kemudian tidak pasti apakah
itu seniro atau bandito, juga apakah itu senorita atau maharani, serta takut
dianggap sok kenal karena menyapa. Solusi dari seniro Nauval Salim, kami harus
tetap menyapa walaupun tetap ada keadaan, jangan ragu. Kemudian kami harus
mengubah mindset kami kalo menyapa itu sok kenal. Kemudian, untuk hal bingung
kalau itu adalah seniro atau bandito, diberikan solusi untuk menyebutkan salah
satu, seniro atau bandito, yang penting menyapa.
Kemudian seniro reinhart
menyanyakan kepada kami, kenapa mereka menyuruh kami menyapa. Jawaban dari
kami, bisa mengenal seniro senorita maupun bandito maharani, tindak canggung
ketika sudah masuk HME nanti, awal dari keluarga itu saling kenal, serta salah
satu bentuk menghormati yang lebih tua adalah menyapa. Kemudian kami dengan
seniro senorita menyepakati bahwa kami ingin mengenal massa hme, dan caranya
dengan membuat sebuat buku angkatan yang berisikan nama, nim, poin-poin
wawancara kami dengannya, serta tanda-tangannya. Kami menyepakati format buku
ini dalam bentuk sidu 38 lembar. Deadline pengumpulannya, 20 seniro 10
senorita, 5 bandito/maharani dengan pertimbangan angkatan 2010 sedang sibuk kp.
Kami dapat melakukan wawancara diwilayah ITB, dimanapun, termasuk sekre HME
jika seniro/senorita serta bandito maharani memintanya. Buku lintas angkatan
ini dikumpul pada hari sabtu. Kami diharapkan memotret wajah kakak tingkat yang
diwawancarai agar tidak lupa kedepannya.
Selanjutnya, yang kami bahas adalah kesalahan terbesar kami
selama proses persiapan wisuda yaitu adanya beberapa teman kami yang bermain
seluncuran di rerumputan dekat basement labtek 8, sehingga ditegor oleh pihak
yang berwenang. Banyak kerugian yang kami dapat akibat melakukan hal ini, yaitu
merusak citra HME di masa kampus ITB, merusak sarana-prasarana, menjadi ‘aib’
angkatan untuk seterusnya, serta membahayakan diri sendiri. Semua dari kami
salah, karena kami juga tidak mengingatkan satu sama lain. Namun ada satu hal
yang kami peroleh dari masalah ini, yaitu pembelajaran untuk menjadi lebih
dewasa. Satu-satunya konsekuensi dari perbuatan kami ini adalah sejarah
angkatan kami yang tercoreng.
Pelajaran yang saya dapat hari ini adalah untuk tetap
mempertahankan semangat dalam menjalani MBC day selanjutnya seperti semangat
kami untuk mempersiapkan wisuda. Kemudian, kami harus bisa mengorganisir
pembagian kerja kami, belajar menganalisis masalah kemudian mencari jalan
keluarnya. Kami juga harus lebih dewasa dalam bertindak, harus lebih
mengendalikan diri, yang berarti kami harus memikirkan dulu akibat dari
perbuatan kami sebelum melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar