Pada MBC kali ini, kuorum yang harus kami penuhi adalah 210 orang, sementara yang hadir sebanyak 169 orang. Kembali kami tidak bisa memenuhi kuorum. Oleh karena itu, peserta MBC mendapat konsekuensi untuk menuliskan alasan seringnya tidak mencapai kuorum fisik di blog angkatan sebanyak minimal 80 kata di menu Tentang Kami. Selain itu, peserta MBC harus menyebarkan link blog angkatan ke seluruh jejaring sosial yang dimiliki. Di akhir apel pagi, Seniro Renhart mengungkapkan bahwa setiap manusia itu unik dengan kemampuannya masing-masing yang harus dikembangkan dan peserta MBC harus bersemangat dalam menjalani MBC pada hari itu.
Selanjutnya kami mendapatkan materi tentang Palapa. Palapa pada awalnya merupakan pryek angkatan yang membangun pembangkit listrik tenaga air. Kemudian diangkat jadi salah satu kegiatan wajib HME. Adapun kata Palapa berasal dari janji Mahapatih Gajah Mada, yaitu sumpah Palapa.
Palapa pertama bernama Palapa Jaya. Proyek ini dilaksanakan di Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut. Kali ini dibangun pembangkit listrik pikohidro dengan daya yang dihasilkan sekitar 5 kW. Proyek ini direalisasikan pada tahun 2007 dan diresmikan pada tahun 2008. Proyek Palapa yang pertama ini mengundang perhatian banyak pihak sehingga memiliki sponsor yang banyak bahkan sampai disiarkan di sebuah acara di sebuah televisi swasta.
Proyek kedua Palapa (Palapa II) dilaksanakan di Desa Mekarwangi, Kabupaten Garut. Dimulai dengan suevey pada tahun 2008, dilanjutkan dengan pengerjaan di tahun 2009 hingga selesai pada April 2010. Teknologi yang digunakan adalah pembangkit listrik tenaga surya 10 x 100 Wp. Proyek ini diketuai oleh Ramadhani Wahono.
Proyek ketiga Palapa (Palapa III) dilaksanakan di desa yang sama dengan tempat tujuan Palapa II. Proyek ini dimulai dengan survey pada Agustus 2011. Yang dilakukan pada proyek ini adalahmaintenance PLTS yang sudah diterapkan pada palapa sebelumnya. Adapun kegiatannya secara spesifik seperti penggantian baterai PLTS, rumah belajar Palapa III, pembangunan peternakan domba, serta peternakan ikan lele. Proyek Palapa III diketuai oleh M. Fariz.
Kegiatan lain yang dilaksanakan oleh HME antara lain:
- Road to Palapa 4
- Training comdev dan pelatihan
- Camping
- Simulasi live-in
- Kunjungan ke Ibeka
- KKN Tematik ITB
- Ekspedisi Pelita Muda
- Gebrak Indonesia
Materi selanjutnya adalah Community Development (comdev). Comdev sendiri berbeda dengan community service (comserv), dilihat dari jangka waktunya. Community development membutuhkan kajian, follow up, serta tentunya waktu yang lebih. Urutan tahapan yang dilakukan dalam Com-Dev adalah sebagai berikut:
- Identifikasi sosial
- Identifikasi program
- Penilaian program
- Aplikasi program
- Monitoring dan evaluasi
- Audit sosial
- Masukan bagi komoditas dan program selanjutnya
Materi selanjutnya, tentang Problem solving.
Dalam memecahkan masalah, sebagian besar orang akan mencari gambaran besar dari masalah itu kemudian menemukan framework dan melakukan penyelesaian. Misalnya, ketika kita menyelesaikan sebuah permainan puzzle kita biasa memahami gambar yang akan disusun. Kemudian kita mencari potongan-potongan bagian pinggir barulah menyusun bagian tengahnya. Pola umum penyelesaian masalah adalah mengidentifikasi masalah, menganalisa, membuat strategi, dan mengeksekusi solusi. Sedangkan framework yang biasa digunakan adalah DSPA yang merupakan singkatan dari Define the Problem (D), Structure the Problem (S), Prioritize Issues (P), dan Action Plan(A). Saat melakukan pendefinisian masalah (D) masalah harus didefinisikan dengan SMART (specific,measurable, actionable, realistic, dan time bond). Kemudian saat membuat struktur masalah (S), bisa digunakan Issue Tree yang merupakan solusi-solusi yang terbagi dalam bagan mulai dari yang umum hingga solusi yang spesifik. Setelah itu, dalam membagi prioritas solusi (P) bisa digunakan Impact-Effort Matrix yang merupakan matriks yang membagi solusi berdasarkan usaha yang dikeluarkan (effort) berbanding dengan dampak yang dihasilkan (impact) mulai dari yang rendah hingga yang tinggi. Setelah membuat skala prioritas, solusi direalisasikan sesuai urutan skala prioritas.
Setelah mendaptkan materi, peserta juga mendapatkan tugas mengenai proyek angkatan yang berupa kegiatan Community Service yang bertujuan merealisasikan solusi dari masalah yang ada di sekitar kita. Proyek angkatan ini harus mencapai realisasi maksimal 2 bulan terhitung mulai 24 Juli 2013 dengan penanggung jawabnya adalah Juniro Andas. Selain tugas proyek angkatan, buku lintas angkatan juga dilanjutkan kembali terutama bagi mereka yang belum mencapai jumlah yang telah disepakati ditambah 2 orang bandito atau maharani.
Yang saya dapat dari MBC day ini adalah pengetahuan mengenai Palapa sebagai bentuk pengabdian masyarakat dari HME serta pengetahuan mengenai keahlian menyelesaikan masalah. Kedua materi ini sangat berkaitan terutama dengan tugas proyek angkatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar