Translate

Jumat, 18 April 2014

sedikit obrolan kecil

Hari ini, eh bukan hari ini juga, soalnya waktu sekarang sudah menunjukkan 18 April 2014, jadi lebih tepatnya kemarin, aku ngobrol sama teman, awalnya mengenai masa depan, kemudian mengerucut ke topik harta.
Obrolan ini dimulai ketika keluar pertanyaan "Kalo kau udah bawa mobil, gimana nya perasaanmu lae?" dengan logat khas daerah yang tentunya sudah ga asing lagi. Kemudian aku menjawab, "Biasa aja sih lae, tapi kalo melihat dari pencapaian yang didapat, mungkin aku akan sangat senang." Obrolan pun berlanjut membahas harta. Bahwasanya kalau sudah mempunyai banyak uang nantinya, kegiatan memperbanyak harta bisa jadi tidak akan memberikan efek yang signifikan untuk peningkatan kesejahteraannya. Kenapa bisa gitu? Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang tidak akan pernah puas. Manusia memiliki suatu ruang kosong didalam hatinya yang jika diisi dengan hal hal dunia ini, uang salah satunya, akan selalu kosong dan meminta diisi. Mungkin pernyataan dari Charles Bukowski itulah yang paling tepat menggambarkan hal ini. Jadi ketika manusia itu memperbanyak kekayaan yang dimilikinya untuk memperoleh kepuasan, manusia itu sendiri justru akan menjebak dirinya dalam jurang kepuasan semu, yang artinya kepuasan yang hanya bertahan sementara.
Nah, kembali ke yang tadi, bahwa kegiatan memperbanyak kekayaan bisa jadi tidak akan memberikan efek yang signifikan untuk peningkatan kesejahteraan si manusia tersebut. Nah, kan terdapat kata bisa jadi disini, artinya kegiatan memperbanyak kekayaan itu bisa jadi juga meningkatkan kesejahteraan. lah kok bisa? Seperti kepercayaan orang Batak dan saya juga menemukan hal yang sama pada orang orang yang disekitar saya yang tidak berasal dari ras yang sama, masing masing dari mereka percaya bahwa kekayaan apa yang dimilikinya sekarang bukanlah untuk mereka sendiri. Bisa jadi sebagian dari kekayaan itu merupakan milik anaknya, saudara, kerabat, bahkan orang lain yang tidak dikenal sekalipun. Disinilah letak kesalahan motivasi dalam mengumpulkan harta tersebut. Jikalau kegiatan tersebut dilakukan untuk berbagi dengan sesama, setiap orang akan menikmati indahnya berbagi.
Jadi, mengumpulkan harta sebenarnya tidak salah. Yang jadi pertanyaannya, untuk apa harta itu dikumpulkan? Pertanyaan inilah yang menentukan kegiatan tersebut positif atau negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar