Translate

Jumat, 18 April 2014

sedikit obrolan kecil

Hari ini, eh bukan hari ini juga, soalnya waktu sekarang sudah menunjukkan 18 April 2014, jadi lebih tepatnya kemarin, aku ngobrol sama teman, awalnya mengenai masa depan, kemudian mengerucut ke topik harta.
Obrolan ini dimulai ketika keluar pertanyaan "Kalo kau udah bawa mobil, gimana nya perasaanmu lae?" dengan logat khas daerah yang tentunya sudah ga asing lagi. Kemudian aku menjawab, "Biasa aja sih lae, tapi kalo melihat dari pencapaian yang didapat, mungkin aku akan sangat senang." Obrolan pun berlanjut membahas harta. Bahwasanya kalau sudah mempunyai banyak uang nantinya, kegiatan memperbanyak harta bisa jadi tidak akan memberikan efek yang signifikan untuk peningkatan kesejahteraannya. Kenapa bisa gitu? Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang tidak akan pernah puas. Manusia memiliki suatu ruang kosong didalam hatinya yang jika diisi dengan hal hal dunia ini, uang salah satunya, akan selalu kosong dan meminta diisi. Mungkin pernyataan dari Charles Bukowski itulah yang paling tepat menggambarkan hal ini. Jadi ketika manusia itu memperbanyak kekayaan yang dimilikinya untuk memperoleh kepuasan, manusia itu sendiri justru akan menjebak dirinya dalam jurang kepuasan semu, yang artinya kepuasan yang hanya bertahan sementara.
Nah, kembali ke yang tadi, bahwa kegiatan memperbanyak kekayaan bisa jadi tidak akan memberikan efek yang signifikan untuk peningkatan kesejahteraan si manusia tersebut. Nah, kan terdapat kata bisa jadi disini, artinya kegiatan memperbanyak kekayaan itu bisa jadi juga meningkatkan kesejahteraan. lah kok bisa? Seperti kepercayaan orang Batak dan saya juga menemukan hal yang sama pada orang orang yang disekitar saya yang tidak berasal dari ras yang sama, masing masing dari mereka percaya bahwa kekayaan apa yang dimilikinya sekarang bukanlah untuk mereka sendiri. Bisa jadi sebagian dari kekayaan itu merupakan milik anaknya, saudara, kerabat, bahkan orang lain yang tidak dikenal sekalipun. Disinilah letak kesalahan motivasi dalam mengumpulkan harta tersebut. Jikalau kegiatan tersebut dilakukan untuk berbagi dengan sesama, setiap orang akan menikmati indahnya berbagi.
Jadi, mengumpulkan harta sebenarnya tidak salah. Yang jadi pertanyaannya, untuk apa harta itu dikumpulkan? Pertanyaan inilah yang menentukan kegiatan tersebut positif atau negatif.

Kamis, 17 April 2014

Acara sebelum dan sesudah anak lahir

Kali ini saya membuat artikel tentang adat Batak yang berlaku bagi seorang anak, baik itu sebelum dia lahir maupun setelah lahir.

1. Ulos Tondi (Ulos Mula Gabe)
Pengertian
Ulos Tondi, sekarang disebut sebagai Ulos Mula Gabe, disampaikan oleh hula-hula, yaitu orang tua atau saudara laki-laki kepada anaknya atau saudara perempuannya yang sedang mengandung anak pertama pada saat kandungan berusia sekitar 6-7 bulan.
Pemberian Ulos Tondi/Ulos Mula Gabe merupakan sarana atau media doa dan harapan agar puterinya yang sedang hamil tua itu tetap tegar dan sehat walafiat dalam menyongsong kelahiran anak pertamanya, demikian halnya dengan sang bayi yang akan dilahirkan agar selamat dan sehat dalam perlindungan Tuhan.
Biasanya Parboru (hula-hula) yang datang mengantarkan Ulos Tondi/Ulos Mula Gabe ke rumah borunya. Tetapi tidak tertutup kemungkinan Paranak yang datang membawa parumaennya yang sedang mengandung (hamil tua) anak pertama beserta suaminya yang datang kerumah hula0hulanya.
Acra yang hampir sama juga dikenal didaerah Toba dengan nama mangirdak atau mamosuri. Perbedaannya, acara pasahat Ulos Tondi/Ulos Mula Gabe merupakan acafa formal yang dihadiri dalihan natolu dan karenanya disediakan makanan adat (tudu-tudu ni sipanganon) sementara pada acara mangirdak hanya dihadiri ibu-ibu hula hula dengan membawa makanan kesukaan ibu yang mengandung.

2. Mangharoani (Selamatan)
Mangharoani atau selamatan diselenggarakan oleh orang tua untuk menyambut kelahiran anaknya atau disebut juga mangallang hesek-hesek, yaitu suatu acara makan bersama sebagai wujud rasa gembira dan terimakasih kepada Tuhan karena persalinan istrinya berjalan lancar serta ibu dan anak yang dilahirkan berada dalam keadaan sehat.
Acara mangharoani ini ada tiga macam. Tergantung keadaan keuangan orangtua sibayi yang lahir, yaitu:
▷ Acara biasa, undangan hanya tetangga dan kerabat dekat.
▷ Acara besar, melibatkan Dalihan Natolu, biasanya oleh mereka/keluarga yang telah lama menunggu atau mengharapkan kelahiran anak tersebut.
▷ Acara khusu, dengan melibatkan Dalihan Natolu untuk menyambut seorang bayi yang diambil dari Rumah Sakit atau Panti Asuhan yang diangkat menjadi anak sendiri.
Acara tersebut dimaksudkan sekaligus sebagai pengumuman terutama kepada Dongan tubu dan Borunya serta Hula hula.

3. Mandungoi
Mandungoi atau melek-melekan dilakukan oleh bapak-bapak dan anak-anak muda. Biasanya bermain kartu atau catur sepanjang malam. Tujuannya menjaga ibu yang baru melahirkan dan anaknya, agar si ibu tidak merasa kesepian dan jangan sampai ketiduran sehingga lupa menggani popok atau menyusui bayinya. Biasanya melek-melekan diadakan selama tujuh malam mulai dari lahirnya atau sejak kembali dari Rumah Sakit.

4. Mamosuri
Mamosuri adalah suatu acara memberikan makanan yang bergizi in natura (ayam hidup, daging mentah, buah-buahan dll) kepada ibu yang baru melahirkan supaya sang ibu sehat dan ASInya banyak serta bergizi, sehingga si bayi cepat besar dan menjadi anak yang pintar.
Pesertanya adalah orang tua si anak lahir, keluarga dekat, teman-teman dekat.
Tertib acara
▷ Keluarga/teman dekat yang membawa makanan, terlebih dahulu mempersiapkan makanan khusus untuk ibu yang baru melahirkan, kemudian makan bersama degan menyantap makanan yang dibawa.
▷ Seusai makan, disampaikan sepatah duapatah kata sebagai ucapan selamat dan harapan semoga anak yang baru lahir menjadi anak yang berguna kelak
▷ Orangtua mengucapkan terimakasih atas nasehat dan doa restu keluarga yang datang (mangampui)

5. Pataru Aek ni Unte
Pataru aek ni Unte adalah suatu acara yang dilakukan hula-hula (orangtua/iboto) dari ibu yang melahirkan anak pertama. Makanan adat yang dibawa hula-hula adalah sebagai ungka[an rasa syukur dan ucapan selamat atas kelahiran cucu pertama dari borunya dan helanya atau iboto dan laenya.
Peserta
Pihak hula hula terdiri dari
▷ Orangtua kandung atau iboto/eda
▷ Dongan sabutuha dan boru
Pihak paranak
▷ Hasuhuton
▷ Dongan sahuta
▷ Boru dan dongan sahuta.
Perlengkapan
Pihak hula hula membawa:
▷ Makanan adat (ikan mas dimasak arsik/ dengke sitio-tio)
▷ Sayur bangun-bangun yang dimasak dengan daging ayam.
▷ Nasi secukupnya.
▷ Ulos parompa
Pihak paranak menyediakan:
▷ Makanan adat (Lomok-lomok lengkap dengan namargoar)
▷ Makanan lain secukupnya
▷ Sejumlah uang untuk dibagikan kepada pihak hula hula

6. Paebathon (Paabinghon) pahompu
Paebathon (Paabinghon) pahompu adalah suatu acara dimana orangtua bersama ompung suhut (kakek/nenek dari pihak laki-laki) dongan tubu dan borunya membawa anak pertama (buha baju) yang masih bayi mengunjungi (mebat) ompung bao (kakek/nenek dari pihak perempuan) dan atau tulangnya, dengan membawa makanan adat lomok-lomok lengkap dengan namargoar.
Makna dari acara ini adalah telah terkabulnya doa restu hula-hulanya yaitu agar secepatnya melahirkan anak. Pernyataan terimakasih itu digambarkan dengan menyerahkan si bayi dipangku oleh kakek dan neneknya (dipaabingkon)
Peserta
Pihak paranak terdiri dari:
▷ Suhut (Orangtua kandung, anak, parumaen dan sibayi)

7. Tardidi (baptis)
Baptis adalah suatu kegiatan gerejani yang diisyaratkan sebagai awal kegiatan menjadi anggota Gereja dan telah menjadi bagian dari adat.
Sidi adalah penetapan seseorang telah dewasa dalam iman, sebagai fase kelanjutan baptis yang dikaitkan dengan adat.


Acara sebelum dan sesudah anak lahir


1. Ulos Tondi (Ulos Mula Gabe)
Pengertian
Ulos Tondi, sekarang disebut sebagai Ulos Mula Gabe, disampaikan oleh hula-hula, yaitu orang tua atau saudara laki-laki kepada anaknya atau saudara perempuannya yang sedang mengandung anak pertama pada saat kandungan berusia sekitar 6-7 bulan.
Pemberian Ulos Tondi/Ulos Mula Gabe merupakan sarana atau media doa dan harapan agar puterinya yang sedang hamil tua itu tetap tegar dan sehat walafiat dalam menyongsong kelahiran anak pertamanya, demikian halnya dengan sang bayi yang akan dilahirkan agar selamat dan sehat dalam perlindungan Tuhan.
Biasanya Parboru (hula-hula) yang datang mengantarkan Ulos Tondi/Ulos Mula Gabe ke rumah borunya. Tetapi tidak tertutup kemungkinan Paranak yang datang membawa parumaennya yang sedang mengandung (hamil tua) anak pertama beserta suaminya yang datang kerumah hula0hulanya.
Acra yang hampir sama juga dikenal didaerah Toba dengan nama mangirdak atau mamosuri. Perbedaannya, acara pasahat Ulos Tondi/Ulos Mula Gabe merupakan acafa formal yang dihadiri dalihan natolu dan karenanya disediakan makanan adat (tudu-tudu ni sipanganon) sementara pada acara mangirdak hanya dihadiri ibu-ibu hula hula dengan membawa makanan kesukaan ibu yang mengandung.
Peserta
Pihak Parboru terdiri dari:
2. Mangharoani (Selamatan)
Mangharoani atau selamatan diselenggarakan oleh orang tua untuk menyambut kelahiran anaknya atau disebut juga mangallang hesek-hesek, yaitu suatu acara makan bersama sebagai wujud rasa gembira dan terimakasih kepada Tuhan karena persalinan istrinya berjalan lancar serta ibu dan anak yang dilahirkan berada dalam keadaan sehat.
Acara mangharoani ini ada tiga macam. Tergantung keadaan keuangan orangtua sibayi yang lahir, yaitu:
▷ Acara biasa, undangan hanya tetangga dan kerabat dekat.
▷ Acara besar, melibatkan Dalihan Natolu, biasanya oleh mereka/keluarga yang telah lama menunggu atau mengharapkan kelahiran anak tersebut.
▷ Acara khusu, dengan melibatkan Dalihan Natolu untuk menyambut seorang bayi yang diambil dari Rumah Sakit atau Panti Asuhan yang diangkat menjadi anak sendiri.
Acara tersebut dimaksudkan sekaligus sebagai pengumuman terutama kepada Dongan tubu dan Borunya serta Hula hula.
3. Mandungoi
Mandungoi atau melek-melekan dilakukan oleh bapak-bapak dan anak-anak muda. Biasanya bermain kartu atau catur sepanjang malam. Tujuannya menjaga ibu yang baru melahirkan dan anaknya, agar si ibu tidak merasa kesepian dan jangan sampai ketiduran sehingga lupa menggani popok atau menyusui bayinya. Biasanya melek-melekan diadakan selama tujuh malam mulai dari lahirnya atau sejak kembali dari Rumah Sakit.
4. Mamosuri
Mamosuri adalah suatu acara memberikan makanan yang bergizi in natura (ayam hidup, daging mentah, buah-buahan dll) kepada ibu yang baru melahirkan supaya sang ibu sehat dan ASInya banyak serta bergizi, sehingga si bayi cepat besar dan menjadi anak yang pintar.
Pesertanya adalah orang tua si anak lahir, keluarga dekat, teman-teman dekat.
Tertib acara
▷ Keluarga/teman dekat yang membawa makanan, terlebih dahulu mempersiapkan makanan khusus untuk ibu yang baru melahirkan, kemudian makan bersama degan menyantap makanan yang dibawa.
▷ Seusai makan, disampaikan sepatah duapatah kata sebagai ucapan selamat dan harapan semoga anak yang baru lahir menjadi anak yang berguna kelak
▷ Orangtua mengucapkan terimakasih atas nasehat dan doa restu keluarga yang datang (mangampui)
5. Pataru Aek ni Unte
Pataru aek ni Unte adalah suatu acara yang dilakukan hula-hula (orangtua/iboto) dari ibu yang melahirkan anak pertama. Makanan adat yang dibawa hula-hula adalah sebagai ungka[an rasa syukur dan ucapan selamat atas kelahiran cucu pertama dari borunya dan helanya atau iboto dan laenya.
Peserta
Pihak hula hula terdiri dari
▷ Orangtua kandung atau iboto/eda
▷ Dongan sabutuha dan boru
Pihak paranak
▷ Hasuhuton
▷ Dongan sahuta
▷ Boru dan dongan sahuta.
Perlengkapan
Pihak hula hula membawa:
▷ Makanan adat (ikan mas dimasak arsik/ dengke sitio-tio)
▷ Sayur bangun-bangun yang dimasak dengan daging ayam.
▷ Nasi secukupnya.
▷ Ulos parompa
Pihak paranak menyediakan:
▷ Makanan adat (Lomok-lomok lengkap dengan namargoar)
▷ Makanan lain secukupnya
▷ Sejumlah uang untuk dibagikan kepada pihak hula hula
6. Paebathon (Paabinghon) pahompu
Paebathon (Paabinghon) pahompu adalah suatu acara dimana orangtua bersama ompung suhut (kakek/nenek dari pihak laki-laki) dongan tubu dan borunya membawa anak pertama (buha baju) yang masih bayi mengunjungi (mebat) ompung bao (kakek/nenek dari pihak perempuan) dan atau tulangnya, dengan membawa makanan adat lomok-lomok lengkap dengan namargoar.
Makna dari acara ini adalah telah terkabulnya doa restu hula-hulanya yaitu agar secepatnya melahirkan anak. Pernyataan terimakasih itu digambarkan dengan menyerahkan si bayi dipangku oleh kakek dan neneknya (dipaabingkon)
Peserta
Pihak paranak terdiri dari:
▷ Suhut (Orangtua kandung, anak, parumaen dan sibayi)

7. Tardidi (baptis)
Baptis adalah suatu kegiatan gerejani yang diisyaratkan sebagai awal kegiatan menjadi anggota Gereja dan telah menjadi bagian dari adat.
Sidi adalah penetapan seseorang telah dewasa dalam iman, sebagai fase kelanjutan baptis yang dikaitkan dengan adat.


Sabtu, 27 Juli 2013

Resume MBC day 11, 26 Juli 2013

Pada MBC kali ini, kami hadir fisik sebanyak 169, orang, sementara kuorum yang harus kami penuhi adalah 174 orang. Hari ini merupakan hari terakhir MBC di bulan ini.
Setelah apel, kami diajarkan tiga buah lagu oleh Seniro Muhammad Shiddiq Sumitro. Lagu tersebut sebagai berikut.

HME Bawah Tanah

Anak HME datang dari bawah tanah

Anak HME mendukung tim (…)nya

Dari pada dukung syalala

Lebih baik dukung HME

HME oey! Jadi juara


Masa Bodoh

Masa bodoh dengan klasemen

Masa bodoh materi pemain

Gue dukung cuma HME

Ayolah juara

Nggak peduli provokasi lawan

Nggak peduli juara bertahan

Gue dukung cuma HME

Ayolah berjaya


Kami Bukan Bonek

Kami bukan bonek

Bukan juga the jack

Bukan viking atau aremania

Kami bukan kampak

Bukan slemania

Kami ini HME ITB

Kemudian, kami melaksanakan games. Acara ini pertama kalinya diadakan di day MBC. Harapannya dari games ini, kami dapat lebih menikmati interaksi MBC, juga dapat lebih dekat dengan seniro maupun senorita. Adapun games yang dilakukan adalah tebak kata, sama seperti acara eat bulaga yang disiarkan di salah satu stasiun televise swasta. Games ini dipimpun oleh seniro Dola.
Setelah itu, kami semua bergerak ke saraga, ke lapangan basket A dan B tepatnya. Disana kami bermain basket, angkatan 2012 melawan angkatan 2011. Walaupun kami kalah (karena ketidakseimbangan pemain), kami tetap bergembira menonton pertandingan tersebut.

Malam harinya, pada waktu yang telah ditentukan, jam 20.30, kami datang ke selasar basement labtek viii dengan jumlah 170 orang, masih kurang empat orang dari kuorum yang dijanjikan. Kami melanjutkan acara dengan adanya evaluasi dari seniro/senorita, terhadap angkatan kami,  akan seberapa besar terserapnya materi yang selama ini telah kami peroleh di MBC. Kami juga dites, kepahaman kami terhadap materi yang diberikan kepada kami gimana. Kami juga melakukan sharing tentang angkatan kami, seperti mencoba melihat angkatan kami sendiri melalui sisi pandang orang lain. Kami juga membahas masalah proyek angkatan yang sedang kami persiapkan.


Pelajaran yang saya dapat hari ini adalah refleksi dan perbaikan angkatan.

Kamis, 25 Juli 2013

Resume MBC Day 10, 24 Juli 2013

Pada MBC kali ini, kuorum yang harus kami penuhi adalah 210 orang, sementara yang hadir sebanyak 169 orang. Kembali kami tidak bisa memenuhi kuorum. Oleh karena itu, peserta MBC mendapat konsekuensi untuk menuliskan alasan seringnya tidak mencapai kuorum fisik di blog angkatan sebanyak minimal 80 kata di menu Tentang Kami. Selain itu, peserta MBC harus menyebarkan link blog angkatan ke seluruh jejaring sosial yang dimiliki. Di akhir apel pagi, Seniro Renhart mengungkapkan bahwa setiap manusia itu unik dengan kemampuannya masing-masing yang harus dikembangkan dan peserta MBC harus bersemangat dalam menjalani MBC pada hari itu.
Selanjutnya kami mendapatkan materi tentang Palapa. Palapa pada awalnya merupakan pryek angkatan yang membangun pembangkit listrik tenaga air. Kemudian diangkat jadi salah satu kegiatan wajib HME. Adapun kata Palapa berasal dari janji Mahapatih Gajah Mada, yaitu sumpah Palapa.

Palapa pertama bernama Palapa Jaya. Proyek ini dilaksanakan di Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut. Kali ini dibangun pembangkit listrik pikohidro dengan daya yang dihasilkan sekitar 5 kW. Proyek ini direalisasikan pada tahun 2007 dan diresmikan pada tahun 2008. Proyek Palapa yang pertama ini mengundang perhatian banyak pihak sehingga memiliki sponsor yang banyak bahkan sampai disiarkan di sebuah acara di sebuah televisi swasta.
Proyek kedua Palapa (Palapa II) dilaksanakan di Desa Mekarwangi, Kabupaten Garut. Dimulai dengan suevey pada tahun 2008, dilanjutkan dengan pengerjaan di tahun 2009 hingga selesai pada April 2010. Teknologi yang digunakan adalah pembangkit listrik tenaga surya 10 x 100 Wp. Proyek ini diketuai oleh Ramadhani Wahono.
Proyek ketiga Palapa (Palapa III) dilaksanakan di desa yang sama dengan tempat tujuan Palapa II. Proyek ini dimulai dengan survey pada Agustus 2011. Yang dilakukan pada proyek ini adalahmaintenance PLTS yang sudah diterapkan pada palapa sebelumnya. Adapun kegiatannya secara spesifik seperti penggantian baterai PLTS, rumah belajar Palapa III, pembangunan peternakan domba, serta peternakan ikan lele. Proyek Palapa III diketuai oleh M. Fariz.
Kegiatan lain yang dilaksanakan oleh HME antara lain:
- Road to Palapa 4
- Training comdev dan pelatihan
- Camping
- Simulasi live-in
- Kunjungan ke Ibeka
- KKN Tematik ITB
- Ekspedisi Pelita Muda
- Gebrak Indonesia
Materi selanjutnya adalah Community Development (comdev). Comdev sendiri berbeda dengan community service (comserv), dilihat dari jangka waktunya. Community development membutuhkan kajian, follow up, serta tentunya waktu yang lebih. Urutan tahapan yang dilakukan dalam Com-Dev adalah sebagai berikut:
- Identifikasi sosial
- Identifikasi program
- Penilaian program
- Aplikasi program
- Monitoring dan evaluasi
- Audit sosial
- Masukan bagi komoditas dan program selanjutnya
Materi selanjutnya, tentang Problem solving.
Dalam memecahkan masalah, sebagian besar orang akan mencari gambaran besar dari masalah itu kemudian menemukan framework dan melakukan penyelesaian. Misalnya, ketika kita menyelesaikan sebuah permainan puzzle kita biasa memahami gambar yang akan disusun. Kemudian kita mencari potongan-potongan bagian pinggir barulah menyusun bagian tengahnya. Pola umum penyelesaian masalah adalah mengidentifikasi masalah, menganalisa, membuat strategi, dan mengeksekusi solusi. Sedangkan framework yang biasa digunakan adalah DSPA yang merupakan singkatan dari Define the Problem (D), Structure the Problem (S), Prioritize Issues (P), dan Action Plan(A). Saat melakukan pendefinisian masalah (D) masalah harus didefinisikan dengan SMART (specific,measurable, actionable, realistic, dan time bond). Kemudian saat membuat struktur masalah (S), bisa digunakan Issue Tree yang merupakan solusi-solusi yang terbagi dalam bagan mulai dari yang umum hingga solusi yang spesifik. Setelah itu, dalam membagi prioritas solusi (P) bisa digunakan Impact-Effort Matrix yang merupakan matriks yang membagi solusi berdasarkan usaha yang dikeluarkan (effort) berbanding dengan dampak yang dihasilkan (impact) mulai dari yang rendah hingga yang tinggi. Setelah membuat skala prioritas, solusi direalisasikan sesuai urutan skala prioritas.
Setelah mendaptkan materi, peserta juga mendapatkan tugas mengenai proyek angkatan yang berupa kegiatan Community Service yang bertujuan merealisasikan solusi dari masalah yang ada di sekitar kita. Proyek angkatan ini harus mencapai realisasi maksimal 2 bulan terhitung mulai 24 Juli 2013 dengan penanggung jawabnya adalah Juniro Andas. Selain tugas proyek angkatan, buku lintas angkatan juga dilanjutkan kembali terutama bagi mereka yang belum mencapai jumlah yang telah disepakati ditambah 2 orang bandito atau maharani.
Yang saya dapat dari MBC day ini adalah pengetahuan mengenai Palapa sebagai bentuk pengabdian masyarakat dari HME serta pengetahuan mengenai keahlian menyelesaikan masalah. Kedua materi ini sangat berkaitan terutama dengan tugas proyek angkatan.

Jumat, 19 Juli 2013

Resume MBC day 9, 18 Juli 2013

Pada Masa Bina Cinta (MBC) Day 9 kami dijawalkan untuk berkumpul pada pukul 07.00. Hal ini dilakukan agar kami dapat melakukan cek spek, absensi kehadiran, serta menyelesaikan buku angkatan. MBC Day 9 dimulai pada pukul 09.00. Pada apel pagi, jumlah kehadiran fisik kami adalah 195 denga jumlah SP 10 orang SP dan tiga orang terlambat. Hal ini membuat kami kembali tidak dapat memenuhi kuorum yang dijanjikan yaitu 215 orang. Setelah pengecekan jumlah, kami melakukan pengecekan spek. Spek yang diwajibkan adalah buku dan alat tulis, payung, name tag, NIM tag, dan tas ransel. Setelah pengecekan spek selesai, kami dimobilisasi ke ruang 9231 di lantai 4 GKU Timur.
            Kami mendapatkan presentasi mengenai KM ITB dari kak Nyoman Anjani, ketua KM ITB 2013-2014. Beliau memberikan beberapa penjelasan mengenai perbedaan siswa dan mahasiswa, tujuan perguruan tinggi, visi misi KM ITB 2013-2014, serta kiat-kiat untuk menjadi seorang pemimpin. Kak Nyoman mengatakan bahwa mahasiswa dituntut untuk menerapkan learning by yourself. Di ITB ada 6 alat untuk mengembangkan karakter secara mandiri yaitu HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), unit, tim beasiswa, MWA WM, kabinet, dan kongres. Kabinet KM ITB yang dibawa oleh kak Nyoman memiliki visi : KM ITB sebagai pelita pergerakan kaum muda untuk Indonesia serta misi : KM ITB muda harmonis, KM ITB muda dinamis, dan KM ITB muda berbakti. Peran dari KM ITB adalah sebagai pelopor gerakan persatuan dan kesatuan bangsa, teladan gerakan pengembangan masyarakat Indonesia, konsisten mengawal kebijakan pemerintah agar sesuai dengan tujuan nasional, teladan gerakan kampus berwawasan lingkungan, dan sebagai teladan gerakan pengembangan teknologi tepat guna untuk masyarakat. Kak Nyoman juga memberikan pendapatnya mengenai cara menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin, Kak Nyoman mengatakan bahwa pemimpin harus Know the way, Show the way, then Lead the way. Yang dimaksud dalam hal ini adalah pemimpin haruslah tahu jalan yang harus dipilih kemudian menunjukkan jalan tersebut dan terakhir menjadi pemimpin untuk melalui jalan tersebut. Setelah materi diberikan, dibukalah sesi tanya jawab. Dalam sesi tersebut, Kak Nyoman memberikan kiat-kiat untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengatur waktu, keluar dari comfort zone, dan hal-hal berkesan lainnya.

            Setelah itu, kami diberikan waktu untuk ishoma dan istirahat. Kami harus berkumpul kembali di selasar basement Labtek 8 pada pukul 13.15. Untuk itu, ditunjuklah dua penanggungjawab saat istirahat yakni Septian dan Alvin Lianto. Pada pertemuan setelah istirahat, diadakan cek kenal. Dari 6 orang yang dites kenal, hanya 3 yang berhasil menyebutkan nama kami satu per satu secara benar. Hal ini mengecewakan panitia. Setelah itu, kami dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu yang sudah mengenal lebih dari 150 ELTORO, dan sisanya. Saya termasuk ke dalam kelompok yang belum mengenal angkatan saya hingga jumlah 150. Kami tetap berada di selasar basement Labtek 8 sedangkan kelompok yang lain dimobilisasi ke kantin Bengkok. Kami yang tinggal di selasar basement labtek 8 ditanya mengenai alasan belum mengenal 150 orang ELTORO. Beberapa alasan yang kami berikan adalah kurangnya jumlah ELTORO yang mengikuti kumpul angkatan, susah mengingat nama dan hanya mengenal wajah. Untuk itu, kami diminta untuk mencari solusi bagi permasalahan kami. Setelah melakukan diskusi, kami memiliki beberapa metode yaitu mem-print foto satu angkatan lengkap dengan namanya, memaksimalkan kumpul angkatan dengan aktif di kumpul angkatan, membuat acara buka bersama untuk mengakrabkan diri, mencari teman yang dapat membimbing untuk proses mengenal, dan ada beberapa cara lainnya. Setelah diskusi selesai, kelompok lain dimobilisasi kembali ke selasar basement Labtek 8. Setelah itu, kami diminta untuk dapat menyelesaikan permasalahan kami dengan metode yang telah kami ungkapkan dan kami dimobilisasi pulang.


Rabu, 17 Juli 2013

Resume MBC Day 3, 3 Juli 2013

Pada MBC Day 3 ini, kami diajari lagu supporteran HME dan beberapa kegiatan dari BP HME.
Kami diajarkan lagu Abu-abu, HME Petirnya ITB, Hanya ada Satu dan Apa jadinya. Liriknya sebagai berikut.
ABU-ABU

Abu-abu ciri anak HME
Abu-abu kebanggaan HME
Abu-abukanlah kampus ITB
Kamilah HME putra petir ITB
HME PETIRNYA ITB

HME… Petirnya ITB
HME… Jawara ITB
HME… Demi kemenangan
Kami menyertaimu
Ayo mari bergembira, ayo bernyanyi bersama
Ayo jangan diam saja, ayo katakan oo..
Ooo… HME (3x)
Kami menyertaimu


HANYA ADA SATU

(Hanya ada satu) Satu!
(Satu HME satu) Satu!
(Hanya ada satu) Satu!
HME ayo maju


APA JADINYA

Apa jadinya kalo HME wisuda (juara)
Kami semua arakan dari sabuga (tak sabar angkat piala)
Dan apa jadinya kalo HME wisuda (juara)
Kampus ITB abu-abu semuanya
Ku anak elektro, kudukung HME
Panas hujan, cuekin aja
Ku anak elektro, kudukung HME
Bapak Warno mohon doanya (Panitia mohon doanya)

Setelah itu, kami diberikan materi pendidikan keprofesian tentang IEEE melalui acara “Buka Mata”. IEEE merupakan singkatan dari Institute of Electrical and Electronics Engineer, adalah asosiasi keprofisian elektroteknik non-profit terbesar yang berpusat di New York. IEEE memiliki tujuan pendidikan yang mengarah langsung pada pengembangan teori dan aplikasi serta pergerakan dan inovasi dalam teknologi untuk kesejahteraan manusia. IEEE dapat diakses melalui www.ieee.org. Topik-topik yang menjadi bahasan IEEE antara lain engineering profession; communication, networking, and broadcasting; hardware and software; component, circuits, device, and systems; field, wave, and electromagnetics; robotic and control system; power, energy, and industry application; dll. Anggota IEEE terdiri dari student memger, members, society affiliates, senior members, fellow members, honorary members, and life members. Alasan kenapa kami harus mengikuti IEEE adalah untuk mendapatkan info tentang teknologi terbaru, wawasan keprofesian lebih, dan sumber bacaan jurnal-jurnal penelitian elektronik.
Kemudian, kami diberikan materi tentang pengenalan Praktikum dan Kurikulum dari Kesra BP HME. Untuk elektro dan power, akan memiliki banyak mata kuliah yang sama, seperti Praktikum, RK, Medan. Untuk praktikum, kami akan praktikum di Lab Dasar Teknik Elektro, yang diketuai oleh Pak Mervin.

Dari MBC hari ini, pelajaran yang saya dapat adalah senantiasa mendukung HME melalui supporteran, ikut bergabung dalam IEEE demi informasi keprofesian yang saya butuhkan, dan mengerti tentang tentang peraturan di Lab Dasar Teknik Elektro